MANAJEMEN
PRODUKSI
3.1
MANAJEMEN PRODUKSI
Produksi
adalah segala kegiatan dalam menciptakan
dan menambah kegunaan sesuatu barang dan jasa , untuk kegiatan tersebut dibutuhkan faktor-faktor produksi
yang dalam ilmu ekonomi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skill.
Dari pengertian tersebut maka apabila
terdapat barang dan jasa yang diolah untuk menambah faedah atau kegunaan bentuk, kegunaan waktu, maupun kegunaan
tempat dengan mrsebut menggunakan faktor-faktor produksi untuk memenuhi
kebutuhan manusia, maka barang dan jasa tersebut dapat disebut hasil produksi.
pada
umumnya kegiatan untuk meningkatkan
kegunaan suatu barang atau jasa tidak dapat dilakukan sendiri melainkan
dilakukan bersama-sama dengan orang lain, maka kegiatan produksi memerlukan
manajen kegiatan manajemen ini dibutuhkan untuk mengatur dan sa mengkombinasikan faktor-faktor produksi guna meningkatkan kegunaan suatu barang atau jasa melalui skill. Tujuan dari manajemen produksi adalah memproduksi atau mengatur
produksi pada barang-barang dan jasa
daalm jumlah,kualitas, harga , waktu dan tempat, tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Untuk
mencapai manajemen produksi tersebut maka harus dilakukan fungsebutnaan
tesi-fungsi atau tugas –tugas perencanaan dan pengendalian di bidang produksi. Pelaksanaan fungsi-fungsi
tersebut tentunya akan berhubungan dengan pengaturan interaksi antara
faktor-faktor input di dalam proses produksi maupun dalam proses pengambilan
keputusan di bidang produksi.
Manager
produksi pada hakikatnya harus melakukan
tiga fungsi yaitu
Forecasting
(peramalan)
Planning
(perencanaan)
Controling(
pengawasan)
Tugas
perencanaan biasanya dimulai dengan
kegiatan peramalan yaitu prakiraan apa yang nantinya akan terjadi dimasa depan,
terutama yang berkaitan dengan permintaan dan penawaran bahan serta perkiraan
terhadap kemajuan dan perkembangan teknologi. Tujuan dan peramalan atau
perkiraan produkis adalah :
1
.Untuk dasar pembuatan budget
2.
Meminimumkan persediaan barang jadi
3.
Memanfaatkan fasilitas pabrik sebaik-baiknya untuk memproduksikan jenis
produksi dalam jumlah yang menguntungkan
4
.Meminimumkan investasi modal pada peralatan
5.
Menstabilkan kesempatan kerja sehingga tidak terdapat pertentangan antara
managemen dengan karyawan
Dengan
adanya peramalan maka kita dapat menyusun
perencanaan kegiatan untuk melakukan
proses produksi sesuai dengan perkembangan situasi di masa depan. Adapun
rencana yang harus disusun di dalam bidang produksi terdiri dari:
Perencanaan
tentang pabrik, (letak pabrik, luas pabrik, bentuk pabrik )
Manufacturing
planning( route aliran proses
produksi,metode kerja , alat-alat pembantu)
Production
planning( desain baru, pola produksi, skedul ptoduksi)
Perencanaan yang disusun tidak akan berhasil apabila tidak diikuti dengan pengawasan.
B ahkan lebih dari itu perencanaan itu sendiri harus digunakan sebagai alat
untuk mengawasi kegiatan-kegiatan. Pengawasan pada dasarnya adalah pengamatan
terhadap kegiatan yang dilakukan apakah telah terlaksana sesuai dengan
rencana atau tidak. Penggunaan
perencanaan dan pengawasan secara
bersama inilah yang disebut pengendalian, yang merupakan fungsi ke
tiga dari manajer produksi.
3.2
budget produksi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi budget produksi adalah:
1
.rencana penjualan yang tertuang dalam budget penjualan, khususnya rencana
tentang jenis dan jumlah barang yang
dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang
2
.kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia serta kemungkinan
perluasannya diwaktu yang akan datang
3
.tenaga kerja yang tersedia baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya,
serta kemungkinan perkembangan diwaktu yang akan datang
4
. modal kerja yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan penambahannya diwaktu
yang akan datang
5
.fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan
6
.luas perusahaan yaang optimal, yaitu kapasitas produksi yang memberikan biaya
produksi rata-rata per unit yang paling rendah
7
. kebijaksanaan perusahaan di bidang persediaan barang jadi yang jug a di
pengaruhi oleh:
a.fluktuasi
penjualan dari waktu ke waktu selain periode yang akan datang
b.fasilitas
tempat penyimpanan yang tersedia
c.resiko
kerugian yang timbul dalam rangka penyimpanan
d.tingkat
perputaran persediaan barang jadi diwaktu yang lalu
e.lamanya
waktu yang diperlukan untuk memproses bahan mentah hingga menjadi barang jadi
f.modal
kerja yang dimiliki perusahaan
8
.kebijaksanaan perusahaan dalam rangka menetapkan pola produksi selama periode
yang akan datang.
Dalam
praktek kehidupan perusahaan dalam
kaitannya dengan penyusunan budget produksi sering ditetapkan suatu
kebijaksanaan tertentu khususnya tentang hubungan antara tingkat persediaan
barang yaitu sebagai berikut:
a.kebijaksanaan
yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi dengan tingkat persediaan barang
yang dibiarkan menganbang
b.kebijaksanaan
yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan barang dengan tingkat
produksi yang dibiarkan mengambang
c.
kebijaksanaan yang merupakan kombinasi dari dua kebijaksanaan yang disebut
terdahulu, dimana tingkat produksi maupun tingkat persediaan sama-sama berubah
dalam batas-batas tertentu
Langkahan
-langkah yang harus ditempuh dalam rangka penyusunan bahan produksi adalah:
1. Penentuan
periode waktu yang akan di pergunakan sebagai dasar penyusunan budget produksi oleh bagian produksi .
2 .Penentuan jumlah satuan fisik barang
yang harus diproduksi dengan
mempertimbangkan budget penjualan
3
.Penentuan waktu pembuatan barang
4
.Penetuan lokasi pembuatan barang
5.Penetuan
urutan-urutan proses produksi
6.
Penentuan standar pemakaian fasilitas produksi agar tercapai tujuan efensiensi
7.
Penyusunan program pemakaian bahan baku, tenaga kerja dan peralatan
8.
Menyusun standar biaya produksi
9.
Tindakan korektif bila diperlukan
Jangka
waktu produksi serta jumlah produk
jadi
yang akan diproduksi seperti, fasilitas produksi, pergudangan, stabilitas
tenaga kerja, stabilitas bahan baku dan modal yang dimiliki. Kemudian karena
budget produksi berkaitan dengan menetukan besar kecilnya persediaan adalah:
daya tahan produk yang akan disimpan, sifat penawaran bahan baku,biaya-biaya produk yang akan disimpan, sifat
penawaran bahan baku, biaya-biaya yang mungkin timbul
sehubungan dengan penyimpanan barang dan besar kecilnya modal kerja yang
tersedia dan resiko yang mungkin harus dipikul
3.3
Manajemen persediaan
Persediaan
atau inventory merupakan elemen utama dari modal kerja, oleh karenanya persediaan merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus
mengalami perubahan.
Masalah
;penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam persediaan merupakan
masalah p;enting bagi perusahaan, karena persediaan mempunyai efek yang
langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan besarnya
investasi dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan.
Dalam
perusahaan perdangangan pada dasarnya
hanya satu golongan persediaan yang mepunyai sifat perputaran yang sama
yaitu yang disebut merchandise inventory (persediaan barang dagangan)
persediaan disini merupakan persediaan
barang yang terus berputar, yang selalu dibeli, dan dijual, yang tidak
mengalami proses lebih lanjut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang
yang bersangkutan.
Pada
umumnya penggolongan persediaan dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
a.persediaan
bahan mentah
b.persediaan
barang dalam proses /barang setengah jadi
c.
persediaan barang jadi
Faktor-faktor
yang mempengaruhinya , antara lain sebagai berikut:
Lead
time, atau lamanya masa tunggu bahan yang dipesan datang, semakin lama masa
tunggu, semakin besar persediaan yang harus di sediakan.
Frekuensi
penggunaan bahan selama satu periode frekuensi pembelian yang tinggi,
menyebabkan jumlah persediaan menjadi lebih kecil untuk satu periode pembelian.
Jumlah
dana yang tersedia .dana kadang-kadang menjadi kendala yang serius jika
kebutuhan bahan meningkat. Jumlah
persediaan dipenuhi sesuai dengan standar yang ideal jika dana yang tersedia
jumlahnya terbatas.
Daya
tahan material. Daya tahan yang rendah jika tidak diimbangi dengan teknologi
penyimpanan yang tepat akan menimbulkan
kerusakan kualitas bahan mentah yang disimpan sehingga perusahaan tidak
berani menyimpan dalam jumlah besar.
Tinggi rendahnya inventory turnover
(perputaran persediaan ) mempunyai efek langsung terhadap besar kecilnya modal
yang diinvestasikan dalam persediaan. Makin tinggi turnovernya, berarti semakin
cepat perputarannya, yang berarti makin pendek waktu terikatnya modal dalam
persediaan, sehingga untuk memenuhi volume pasar tertentu dengan naiknya
turnovernya dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil.
manajemen sprti apa yang baik bgi usha2 kcil???
BalasHapusapa saja yg menurut kita baik,
Hapus